Apa yang akan terjadi pada keluarga kita jika kita tidak pernah pulang kerja hari ini. Jika kita dipanggil oleh yang mahakuasa, apakah mereka dapat terus tinggal di rumah yang sama, dan masih dapat melakukan pembayaran sewa atau hipotek serta memenuhi biaya hidup? Bagaimana kita bisa yakin bahwa kita dapat menyediakan sesuatu untuk keluarga kita bahkan setelah kita meninggalkan dinia fana ini?
Nah, melalui manajemen risiko secara dini hal tersebut dapat diatasi. Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.( http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko)
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sangat penting bagi kita untuk bisa memanajemen risiko tersebut.
Salah satunya adalah dengan asuransi jiwa, kita dapat memastikan keluarga kita dilindungi, bahkan dalam hal kematian kita. Itu merupakn tindakan terakhir kita atas tanda cinta dan kebaikan yang dapat kita lakukan. Asuransi adalah salah satu metode untuk mentransfer risiko. Secara umum, besarnya asuransi jiwa kita harus sekitar dua kali lipat dari semua total hutang di rumah kita.
Rencana memiliki asuransi jiwa yang baik adalah untuk mengurus keluarga kita, kan? Nah, kalau begitu. kita harus memiliki cukup biaya untuk melunasi rumah dan setiap hutang yang luar biasa besar. Tidak ada anak atau orang yang baru menjanda atau wanita ingin segera kembali bekerja setelah kehilangan orang yang dicintai. Dengan kebijakan asuransi jiwa dengan ukuran, kita tidak perlu khawatir tentang keluarga kita untuk buru-buru kembali bekerja, dan kita tahu bahwa mereka akan membutuhkan waktu yang untuk menyembuhkan sedikit rasa sedih serta kehilangan sebelum kembali ke dunia real.
Tidak perlu diragukan lagi, asuransi jiwa melayani banyak tujuan praktis. Jelas melunasi hutang keluarga kita sehingga tidak terbebani tanpa kehadiran kita. Namun, asuransi jiwa sama pentingnya bagi anggota keluarga kita untuk memungkinkan mereka memiliki waktu berduka, dan menyediakan mereka sedikit waktu untuk menyembuhkan rasa sedih. Asuransi jiwa bukanlah sesuatu yang harus diberhentikan. Ini adalah sesuatu yang harus serius dipertimbangkan dan segera di lakukan. Tidak ada yang tahu kapan waktu kita di sini akan berakhir, namun, kita dapat yakin bahwa asuransi jiwa kita akan ada di sana untuk membantu keluarga kita melalui masa yang sulit.
Selain asuransi jiwa ada juga asuransi yang lain seperti asuransi kesehatan, asuransi kehilangan penghasilan karena cacat dan asuransi penyakit kritis. Pada hakekatnya asuransi-asuransi tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu proteksi/perlindungan.
Jenis-jenis dan Spesifikasi Asuransi Menurut FPSB (modul 1) :
1. Asuransi Berjangka ; Berjangka Tetap, Berjangka Menurun, Berjangka Meningkat
2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup ; membayar premi terus menerus/jangka waktu tertentu saja.
3. Asuransi Jiwa Gabungan
4. Asuransi Jiwa Dwiguna
5. Anuitas ; Anuitas Segera & Anuitas Tertunda
6. Polis-polis Unit Linked ; komponen-komponen unit linked adalah tabungan, proteksi, dan biaya.
Ada lima teknik dasar dalam mengelola risiko: risiko retensi, risiko pengabaian, risiko pengurangan, risiko pembagian dan risiko pemindahan. Sedangkan aturan pengelolaan risiko adalah jangan mengambil risiko melebihi kemampuan kita, pertimbangkan adanya kemungkinan dan jangan terlalu banyak mengambil risiko untuk hal yang terlalu kecil. Mengimplementasikan tehnik dan aturan pengelolaan risiko tersebut akan membantu menentukan berapa besar asuransi jiwa yang diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar