Beberapa waktu yang lalu, teman saya bertanya pada saya: “ kira-kira investasi yang bagus untuk saat ini itu apa yah? Terus apa saja yang harus aku ketahui dan risiko-risikonya apa aja ya?
Saya sebanarnya kaget juga dia bertanya seperti itu karena saya sendiri belum begitu paham dan mengerti tentang investasi yang baik itu seperti apa. Saya hanya memberikan pendapat saya saja, yaitu seorang investor itu pertama-tama harus memiliki pendapatan karena dari pendapatannya itu lah dia dapat berinvestasi. Sebenarnya sih bisa saja dia kredit di bank untuk investasi tetapi kalau dia tidak punya pendapatan maka dengan apa dia akan membayar utangnya, iya kan? Kalau investasinya jangka pendek sih masih lumayan tetapi kalau investasinya jangka panjang wah bisa-bisa bangkrut dengan membayar bunga-bunganya.
Sebenarnya Istilah investasi tidaklah asing lagi bagi kita apa lagi bagi seorang perencana keuangan karena investasi merupakan sebuah cara untuk mencapai suatu tujuan keuangan. Perencanaan investasi memiliki peran yang sangat strategis di semua lini dalam perencanaan keuangan. Dalam melakukan Investasi seseorang berusaha memperoleh keuntungan sebesar mungkin dalam batas toleransi yang wajar dengan tetap komitmen kepada tujuan awal investasi dan memperhatikan tingkat resiko yang di hadapi.
Risiko investasi dapat diartikan sebagai suatu kemungkinan di mana hasil investasi yang di dapat tidak sama atau berbeda dengan yang diharapkan.
Di dalam investasi itu tedapat banyak sekali risiko-risiko diantaranya menurut buku FBSB modul satu : Tipe risiko Investasi itu ada 2, yaitu :
1. Risiko Sistimatik ( Risiko yang tidak bisa didisversifikasi merupakan risiko yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti perubahan ekonomi, plitik, soasiologi,perang, inflasi, dan kejadian-kejadian iternasional). Seperti: Risiko pasar, Risiko Suku bunga, Risiko tarif reinvestasi, Risiko daya beli, Risiko mata Uang,
2. Risiko Non Sistimatik ( Risiko yang bisa didisversifikasi merupakan risiko yang dipengaruhi kapasitas management, mogok tenaga kerja, kecenderungan konsumen. Seperti : Risiko bisnis, Risiko keuangan, Risiko cidera janji, dan Risiko likuiditas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat toleransi Risiko adalah tujuan yang spesifik, jangka waktu investasi, pengetahuan tentang investasi, kepribadian, kondisi pasar terkini, kondisi keuangan terkini, faktor umur, dan pendapat atas investasi.
Hasil dari sebuah investasi dapat berbentuk peningkatan atas Modal, Pendapatan, atau gabungan dari keduanya (peningkatan atas Modal dan Pendapatan). Ada beberapa metode analisa investasi yaitu: Analisa Teknis (analisa melalui grafik) dan Analisa Fundamental (analisa melalui evaluasi posisi laporan keuangan).
Ada berbagai jenis instrumen investasi : tabungan, deposito, obligasi, Saham, Komoditi, Reksa Dana, Produk Derivatif dan Real Estate. Seorang investor harus memiliki kesabaran dalam mengidentifikasi peluang dan kemauan untuk memanfaatkan peluang yang dimiliki.
Sangat penting bagi seorang perencana keuangan menjelaskan kepada kliennya tentang cara berinvestasi yang baik dan prinsip-prinsip investasi. Karena hal itu sangat dibutuhkan untuk tercapainya target investasi yang diharapkan.
Saya rasa prinsip-prinsip investasi merupakan sebuah pedoman bagi investor untuk melakukan investasi. Seorang investor dapat mengetahui risiko-risiko yang akan di hadapi dan dapat menanggulanginya dengan mencari solusi-solusi tertentu.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip investasi maka seseorang di harapkan dapat mencapai tujuan keuangannya sesuai dengan target yang telah ditentukan.
g mna cara x klo mau investasi...
BalasHapusinvestasi adala merupakan salah satu cara untuk mendapatkan income dan benefit.
BalasHapusvery important information...thanks bro
BalasHapus